Tuesday, April 6, 2010

~SeGaLa Yg BeRLaKu Ada HiKMaHnYa~

Rasulullah SAW bersabda yg bermaksud :

" Tiada musibah apa pun yang menimpa seorang muslim melainkan Allah menghapuskan keburukannya(dosanya) walaupun duri yang mengenai diriya." (HR.Muslim & BUkhari)

Segala yg berlaku, ada hikmah disebaliknya.... sesunggunnya setiap org yg mengaku beriman pasti diuji keimanannya... maka.. jika dia lulus ujian itu..Allah akan tingkatkan darjatnya... sabar atas segala ujian mendatang.... mari kita merenung dan menghayati sejenak kisah Nabi Yunus a.s yg diuji oleh Allah.. ketika mana baginda berputus asa terhadap kaumnya...

Nabi Yunus 'alaihissalam termasuk nabi dari keturunan Bani Israil. Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutusnya kepada penduduk negeri Ninawa di Mosul (Irak). Beliau menyeru kaumnya untuk kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, namun mereka menolaknya. Nabi Yunus 'alaihissalam tidak berputus asa, selalu berusaha dan berusaha berdakwah kpd mereka, namun mereka tetap menolak. Kemudian Nabi Yunus 'alaihissalam mengancam dengan azab dan pergi meninggalkan mereka, beliau tidak sabar sebagaimana beliau perlu akan kesabaran. Beliau 'alaihissalam pergi dalam keadaan marah.
Sementara itu, sepeninggalan Nabi Yunus 'alaihissalam, Allah mengilhamkan kepada kaum tersebut untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya. Itu terjadi setelah mereka menyaksikan sebagian dari pendahuluan azab yang diancamkan kepada mereka. Allah pun menyelamatkan mereka dari azab tersebut. Secara lahiriah, Nabi Yunus 'alaihissalam mengetahui mereka telah selamat dari azab itu, namun beliau tetap tidak mau kembali. Oleh karena itulah Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا

“Ketika dia pergi dalam keadaan marah.” (Al-Anbiya: 87)
Dan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ

“ketika dia lari ke kapal yang penuh muatan.” (Ash-Shaffat: 140)
Nabi Yunus 'alaihissalam naik ke kapal yang sudah penuh dengan penumpang dan barang. Sampai di tengah lautan, kapal tersebut mulai memperlihatkan tanda-tanda akan tenggelam. Saat itu hanya ada dua pilihan, mereka tetap bersama-sama di atas kapal tapi tenggelam semua, atau satu per satu dilemparkan ke laut sekedar meringankan muatan kapal dan menyelamatkan yang lain. Akhirnya diputuskan untuk memilih yang kedua. Mulailah diundi siapa yang akan dilemparkan ke laut. Termasuk dalam undian itu adalah Nabi Yunus 'alaihissalam. Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan:

فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِيْنَ

“Lalu dia termasuk orang-orang yang kalah.” (Ash-Shaffat: 141)
Yakni, Nabi Yunus 'alaihissalam kalah dalam undian tersebut. Merekapun melemparnya ke laut dan kemudian ditelan bulat-bulat oleh seekor ikan dari dalam laut iaitu ikan nun. Di dalam kegelapan perut ikan itu, beliau berdoa:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ

“Tidak ada Ilah melainkan Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim.” (Al-Anbiya: 87)
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan ikan tersebut melemparkannya ke tanah yang tandus. Nabi Yunus 'alaihissalam keluar dari perut ikan seperti anak burung yang keluar dari sebutir telur, betul-betul dalam keadaan sangat lemah. Allah Subhanahu wa Ta'ala mengasihani beliau dengan menumbuhkan untuknya sebuah pohon dari jenis labu, dan menaunginya hingga menjadi kuat. 

Setelah itu Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi perintah kepadanya untuk kembali ke tengah-tengah kaumnya, supaya mengajari dan berdakwah kpd mereka. Dan sekarang penduduk negeri yang berjumlah lebih 100.000 orang itu menyambut seruan beliau. Mereka beriman kepadanya dan mendapat kesenangan sampai waktu yang telah ditentukan.

Pengajaran :

1. Dalam kisah ini, Allah menegur Nabi Yunus 'alaihissalam dengan cara yang halus. Dengan menahannya di dalam perut seekor ikan nun, sebagai kaffarah (tebusan atas kesalahan beliau) sekaligus tanda kekuasaan Allah yang sangat besar dan karamah (mukjizat) bagi Nabi Yunus 'alaihissalam. 

2. Termasuk nikmat pula dari Allah kepada beliau adalah diterimanya dakwah beliau oleh penduduk negerinya yang berjumlah lebih dari 100.000 orang. Dan besarnya jumlah pengikut, termasuk sebagian keutamaan mereka.

3. Bolehnya melakukan undian ketika menghadapi persoalan yang musykil, mengenai siapa yang berhak atau tidak terhadap suatu perkara, apabila tidak ada yang menguatkan salah satunya. Apa yang dilakukan penumpang kapal tersebut menunjukkan kaidah yang sudah dikenal, yaitu mengambil kemudharatan yang lebih ringan untuk menolak kerusakan yang lebih besar. Tentunya sudah jelas, melempar salah seorang penumpang ke laut sangat berbahaya, namun malapetaka yang akan menimpa seluruh penumpang jauh lebih besar bahayanya.

4. Seorang hamba apabila dia memiliki hubungan yang baik dengan Rabb-nya, di mana dia selalu beramal shalih ketika dia dalam keadaan senang, Allah  tentu mensyukuri amalnya dan mengingatnya pula ketika dia dalam keadaan kesulitan, yakni dengan melepaskannya dari kesulitan itu atau meringankan keadaannya. Oleh karena itulah Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam kisah Nabi Yunus 'alaihissalam ini:

فَلَوْلاَ أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِيْنَ. لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah. Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.” (Ash-Shaffat: 143-144)
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam:

دَعْوَةُ أَخِيْ ذِي النُّون مَا دَعَا بِهَا مَكْرُوبٌ إِلاَّ فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ: لآ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ.

“Doa saudaraku Dzin Nun (Nabi Yunus). Tidaklah seorang yang dalam kesulitan, lalu berdoa dengan doa ini melainkan Allah akan lepaskan dia dari kesulitan itu, yaitu: ‘Tidak ada ilah melainkan Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim’.” (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasai dari Sa’d bin Abi Waqqash radhiallahu 'anhu

5. Iman itu menyelamatkan pemiliknya dari ketakutan dan kesulitan sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala firmankan:

وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِيْنَ

“Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (Al-Anbiya: 88)
“Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (Al-Anbiya: 88)

(Diterjemahkan dari Taisir Al-Lathifil Mannan, karya Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah)

Rujukan drpd :Al Ustadz Abu Muhammad Harits Abrar 
  
sesungguhnya Allah telah mnguji para Nabi... apatah lagi kita sebagai manusia biasa yang penuh dosa... pastinya pelbagai ujian datang untuk menguji kesabaran dan keimanan kita...
sesungguhnya Allah tidak akan membebankan kita sekiranya kita tidak mampu menghadapinya sebagaimana firman Allah SAW dlm surah Al-Baqarah ayat 286:


لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ 

("Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang di usahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdo’a dengan berkata): “Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami terlupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan ma’afkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir”.)

Begitu juga aku... ya..pelbagai ujian yg mendatang dan aku hadapi... namun ujian yang paling besar sepanjang pengajianku ini adalah ujian yg Allah turunkan padaku ketika aku dimasukkan ke hospital oleh kerana sakit mata...akibat dari itu...aku tidak hadir semasa praktikal selama 2 mggu juga.. akhirnya..dengan rela hati..aku sendiri meminta pada lecturer untuk repeat saja praktikal aku..
lama aku muhasabah diri dengan kejadian ini..ya... akhirnya..aku sedar.. Allah sedang menguji aku! Allah telah kurniaanku mata yg cantik..namun..aku kufur pada nikmatnya...tidak mensyukuri nikmat itu...menggunakan mata yg hanya pinjaman dari Allah yg bersifat sementara ini tanpa rasa syukur melihat alam ciptaan Allah..melihat kebesaran dan kekuasaan Allah disekeliling... ya..aku terlupa bersyukur pada ya Tuhanku...
Ya kini kusedar... sekian lama jua aku berfikir..hikmah dari kejadian ini...sesungguhnya Allah tau apa yg ada dalam hatiku..dan Allah maha mendengar dan maha Adil.. aku akui..profession perguruan bukan pilihanku...sejak masuk tahun 1 sehingga aku praktikal tahun 3..xlepas pada bibirku merungut...aku xsuka jadi cikgu..kerjaya cikgu bukan pilihanku! namun... Allah tahu segala yg terbaik buat diriku.... Dia Maha Mengetahui... Praktikal Ke2 merupakan anugerah Allah bagi diriku sebenarnya! bukan satu bebanan dan bala! Dia mahu aku mempersiapkan diriku menjadi seorang guru yang berguna pada anak bangsa! guru yang cemerlang demi maruah dan masa depan anak bangsa dan negara!! Alhamdulillah ya Allah...kau bagi aku peluang ke2 ini... sesungguhnya Kau tau...segala sesuatu yg terbaik buat hambamu insan yang hina ini... Alhamdulillah ya Allah...
Jadi..segala yg berlaku..ujian yg melanda... ada hikmahnya..dan segalanya jua merupakan kaffarah kepada dosa2 kita walaupon sekecil zarah.. jgnlah kau terleka wahai sahabatku..jika Allah menguji dirimu dengan nikmat yg melimpah...kerana segala harta yg kau belanjakan akan disoal... jgn la jua kau merungut dengan ujian sakitmu sahabatku... sesungguhnya Allah ingin menghapuskan dosamu...jika kau merasakan kau sakit perut..mungkin makanan yg kau makan itu... makanan yg ada berunsurkan syubhah..ataupun tidak didahului dengan bismillah... jika kau merungut sakit kepala... mungkin kau telah berfikiran jahat atau khianat kepada sesiapa... jika kau merungut sakit kaki..mungkin kau telah menyepak kucing yg xberdosa masa selisih dengan kau..jika kau merungut sakit mulut... mungkin Allah nak menghapuskan dosa kau yang banyak mengutuk atau mengumpat insan lain...
maka..bersama-samalah kita mensyukuri nikmat sihat,nikmat masa,nikmat iman dan islam yg Allah kurniakan pada kita... 
waallua'alam bisowab....

0 pengkritik: